Jumat, 16 Oktober 2009

simbah

rambut memutih
wajah berkerut
menjelma kemakmuran
di ranah ngeri tercinta

tak perlu kursi
tak perlu karpet
tak perlu gengsi
tak perlu apa

semuanya bebas, manusai selalu bebas.. tapi tertindas .. oleh keinginan mereka, oleh kebutuhan mereka untuk "menjadi...bla-bla-bla.." tersiksa dengan pengarep-arep sendiri.. terjerumus dengan kemilikan. terjerat impian.

tapi tidak dengan kematian, tak pandang wayah, tak pandang umur dan agama, tak tau tempat, dan lena pun kesadaran.. tetap saja mati. kerasnya hati manusia menjadi saumume uwong... munafik dengan peristiwa gerak tubuh dan jalan pikiran, bohong pada perasaan terkecil di hati.. dhuh Pangeran..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tell me your mind! Silahkan menulis di sini... Monggo...